Thursday, March 16, 2017

Arti sekilas “CINTA”



Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
Contoh nya adalah pria/laki-laki yang mencintai wanita/perempuan. Contoh Bapak Ivan sebagai laki-laki, mencintai Mama Ivan sebagai perempuan.
Cinta juga berarti menyukai atau suka terhadap suatu objek baik itu objek nyata, mau pun tidak nyata.( Sumber: wikipedia)
Dalam KBBI dijelaskan bahwa cinta adalah suka sekali, sayang benar.
Erich Fromm menulis “The Art of Loving” karena cinta seperti seni yang memerlukan pengalaman & pengetahuan.ada Banyak definisi cinta adalah rasa suka pada sesuatu yang kebetulan, mirip anugerah, namanya jatuh cinta. Mayoritas masalah cinta: problem dicintai sebagai obyek bukan problem mencintai sebagai bakat/perilaku. Problem cinta yg dilakukan pertama kali ialah bagaimana mencintai, bukan mencari yang dicintai. Orang berpikir bahwa mencintai itu sederhana, yang sulit ialah mencari obyek yang tepat untuk dicintai. Cinta bukan hanya sekadar perasaan suka. Cinta seperti seni, walau ada unsur bakat tapi harus dipelajari. Rumus yang ditawarkan Fromm: cinta itu aktif bukan pasif. Maka, bangunlah cinta bukan jatuh cinta. Manusia modern menurut Erich Fromm ada empat gaya orientasi cinta terhadap apa yang dicintainya.
Pertama yaitu gaya reseptif, hanya fokus terhadap apa atau siapa yang dicintai dan bersifat pasif. Mencintai si pemberi atau apa yang tampak seperti cinta. Pemenuhan keinginan adalah sumber kebahagiaan. hanya fokus terhadap apa/siapa yang dicintai dan bersifat pasif. Mencintai yg memberinya atau apa saja yg tampak seperti cinta. Pemenuhan keinginan adl sumber kebahagiaan
Kedua yaitu gaya eksploitatif, bentuk ekstrim reseptif. Ada unsur pemaksaan/manipulasi agar dicintai. Mencintai segala hal yang bisa ‘dimanfaatkan’ untuk kepentingan, lalu pergi saat bosan dan tidak berguna. Bentuk ekstrim dari Reseptif. Ada unsur pemaksaan/manipulasi agar dicintai.
Ketiga yaitu gaya menimbun, fokus pada yang ia cintai, merasa aman dan nyaman memiliki sesuatu. Cinta mendobrak sekat antar manusia namun tetap mengizinkan untuk jadi diri sendiri, kesatuan simbiotik. Ia akan menyimpan & menjaga, merasa bersalah saat ‘memanfaatkan’, apalagi membuang yg dianggap miliknya. Gaya ini semacam kepemilikan, penuh kenangan, masa lalu. Cenderung dingin dan tidak produktif. Gaya ini adl semacam kepemilikan, juga kenangan, masa lalu dsb serta cenderung dingin & tidak produktif
Keempat yaitu gaya pasar, memperlakukan cinta layaknya dagang. Membungkus diri agar orang lain tertarikCinta seperti komoditas yg bisa diperoleh keuntungannya, relevan dgn modal (penampilan) yg dikeluarkan.
Cinta adalah sikap, orientasi watak yg menentukan pribadi dgn dunia. Tidak hanya menuju satu objek cinta. jika seseorang mencintai seorang saja dan tak peduli lainnya, itu bukan cinta tapi egoisme yang diperluas.
Cinta sebenarnya tak tergantung obyek. Orang yg mencintai hanya menunggu saat menemukan ‘obyek’ yg tepat. Cinta tak tergantung obyek. Orang yang mencintai hanya menunggu saat menemukan obyek yang tepat. "Cinta itu penting, karena cinta adalah jawaban atas problem eksistensial manusia."  Erich Fromm Cinta yg matang adalah kesatuan, dgn tetap mempertahankan keutuhan individualitas & kekuatan aktif diri.



Load disqus comments

0 comments