Saturday, January 28, 2017

Untukmu yang Resah






Terasa gelap malam ini, hanya sinar bintang yang berkilau menghiasi.
Hawa dingin menjadi-jadi diterpa hujan tak kunjung henti.
Awan hitam menggelebu semesta kian menghantui.
Apa jadinya kalau hanya ditemani diri yang sepi, membeku dalam nyanyian sunyi.
Hanyalah bunyi mikrofon spur yang asyik dalam berjalan.
Membekas dalam dahi, merasuk dalam qolbi, hingga menetes menuju pipi.
Mengejar impian membentang dalam samudra.
Mengarungi lautan keterpaan yang sengaja dibuat tabah.
Membelai wajah begitu suram berkaca.
Sudahlah, disana tuhan membuat skenario kehidupan yang lebih nyaman lagi dari pada malam ini, ku temui hiasan yang berujung sengsara.
Ternyata aku belum curhat lama dengan tuhan,keluh kesah ku tidak dilampiaskan padanya, kenikmatanku terabaikan darinya, tak mengahamba yang setulus hamba padanya.
 kurang mendalam mengenalnya, terus menjauh darinya, tak pernah lama dalam munajatnya, hanyalah pendambaan saja yang aku inginkan, sedang aku lalai dalam berkewajiban.
Selamat malam.
Jangan bersedih, karena Allah bersama kita

Load disqus comments

0 comments