Pemuda yang redup diantara pemudi itu dikenal, tapi dia terkenal diantara intelegent dan parlementer dengan nama mas geng dia terlihat semangat menjemput pagi. Tidak seperti teman-teman yang sedang tidur pulas. Mas geng sedang meyiapkan sarapan pagi sambil memandang ikan kering yang tergantung di kamarnya.
Menanak nasi dimulainya, menghidupkan gas dan membersihkan magic com yang telah kusut tak bisa di buat menanak nasi dengan listrik yang terpaksa dengan menanaknya dengan gas elpiji ditutupi penutup wajan. Heheheh
"Engkok masak iwak iki iz, ditambahi sambel goreng" dengan khas jawa yang kian luntur dalam dirinya.
"Oke cak, aku turu sik, lek wis mateng lan siap tangeni" celutuh ku pada mas geng
"Yowis turuo ae aku seneng wesan isok tangi lan bahagiakno konco isok mangan"
Salah satu pencapaian dalam hidup adalah membahagiakan teman bisa makan bersama. Itu telah dicontohkan oleh mas geng pagi itu. Dan entah kenapa dia menebar senyum pagi tidak seperti hari-hari sebelumnya.
"Ayo iz wis mateng ,ayo eksekusi lan jok lali dungo sik" terliham anggun membangunkan berlogat ustadz bernuansa religi.
"Oke cak, wis enak ambune sampek kne" padahal ambune yo sangit lan berbau gosong. Hahahha
"Tumben isok tangi isuk cak, lan semangate menggebu koyok apene aksi nak pemkab? " Tanyaku pada mas geng
"Iya dong aku kan habiz diberi hadiah oleh seorang yang aku cintai diam-diam"
"Walah rek, sekarang kau mulai populer dikalangan pemudi mas geng, selamat ya"
Sekian lama aku mengenal mas geng begitu redup hidupnya dalam persoalan cinta. Tapi hari itu dia memberikan bukti real dan fakta bagiku. Bukan terus ilusi seperti lagu hijau daun ilusi tak bertepi heheheh...
"Kamu tau iz, meski ini tidaklah barang mewah dan mahal harganya, aku sangat bangga atas pemberiannya."
Ini adalah perjuangan dari mas geng dibalik kesuyiannya bersama perempuan yang ia cintai. Meski terkadang sorotan temannya yang meremehkan dia, karena dalam keseharian medsosnya hanya diwarnai para pejaka dan pemuda yang ngajak ngopi atau diskusi.
Begitupun pada ngopi dia sangat jarang menceritakan wanita pujaannya. Bermalam pada ngopi pun itu hanya sekedar bahan kejenuhan dalam warung kopi. Jika telah menceritaka sosok perempuan yang menarik.
"Jadi iz jangan meminta lebih pada cinta kita, semampunya menikmatinya, karena jika tidak kau akan terjebak pada hal absurd pada cinta"
"Wah, ngopi ku harus bermalam suntuk bersama mu mas" balasku.
"Iya gampang, ngopi nanti akan kau temukan bahwa cinta itu adalah anugerah yang dinyanyikan pada diri ini."
"Siap mas geng, makasih banyak ya cintamu sungguh menghidupi aku"
Dengan hubungan cinta mas geng setidaknya bisa mencerminkan pada kehidupan untuk bisa dimuat dalam pikiran bahwa cinta itu usaha untuk terus menghilangkan kemanjaan pada wanita.
Dan pelan-pelan mas geng hidup menghidupi dalam kalangan pemudi atas cinta yang sederhananya.
0 comments