Di sela-sela ngaji kyai buhin hari minggu, 09-04-2017 kemarin,
beliau menyampaikan kajian hasrat kepada kaum muda khususnya, dan santri dan
manusia umumnya. Bahwa “ Wong enom iku senengono golek ilmu (Ngaji), mergo lek
tuo wes akeh laline lan repote.
Inilah hakikat keilmuan idealis dan realistis yang dimiliki kyai
buhin. Idealis dengan keilmuannya, dan wawasan realistis dengan kewibawaannya
dalam mengasuh dan menjadi sosok pengaruh di masyarakat.maka apa saja yang
beliau sampaikan merupakan pedoman, pelajaran, hikmah, bagi manusia.bahkan diam
beliau adalah suatu hal yang harus dicerna dan dipelajari.
Berlanjut ke Ngaji
selanjutnya hari selasa, 11-04-2017 masih dengan pembahasan ubudiyah,
pembahsan beribadah kepada sang pencipta, menerapkan konsep hablu minalla
secara utuh. Ini merupakan suatu proses menjalankan syariat Allah, dimulai dari
dalm diri seorang manusia muslim khususnya. Dengan menciptakan kesalehan yang
menjelaskan melalui membersihkan kotoran apa yang ada dibadan manusia dan
sesuatu yang ada ada dibadan (anggota badan) untuk menuju tawajjuh Ilallah.
Ditengah pengajian berlangsung dengan asa sholat, keutamaan sholat
dan keutuhan solat berlangsung, abah kyai buhin menuturkan kepada santri “ Apa
saj profesi dan status yang dimiliki, jangan sampai meninggalkan perintah
sholat” beliau memberi kemantapan penyederhanaan untuk merealisasikan dengan
menganjurkan dan menekankan membawa sarung,kpyah dan siwak dalm situasi apapun
agar mampu menegakkan sholat itu. Kalimat itu uterus terulang dari kyai buhin
ketika ngaji, tausyiah, sambutan kepada santrinya.
Kyai buhin mengutip penjelasan lebih tentang jalan menuju Allah itu
banyak diantaranya baca Al-Qur’an, dzikir, sholawat dll. Namun beliau member
ketegasan dalam konsep jalan dengan dzikir yang lebih utama adalan amalan dzikir itu haruslah mempunyai guruyang
muttasil kepada Rosurullah SAW.
Ibadah sholat ini adalah merupakan ibadah setelah tauhid. Tauhid
sebagai awal dalam menjadikan diri untuk berbuat kebaikan dudunia dan
berbekal untuk akhirat, hingga tauhid
suatu urgenitas yang harus dimiliki kaum islam untuk membentengi banyaknya
aliran dan ajaran yang menjelam dan menyebar luas di Indonesia.
Tingkatan kualitas seorang muslim pun dapat dinilai dari sholatnya.
Mengingat sholat adalah tiang agama, asas kedekatan kepada Allah, memperdalam
keyakinan, dan indahnya iman seorang muslim. Jika pondasi,asa, dan keindahan
sholatr hilang, maka berdampak buruk akhlak seorang muslim hingga buruklah
keimananya.
Apaun profesi dan statusmu, bawalah sarung,kopyah, dan siwak untuk
sholatmu.
0 comments