Friday, April 14, 2017

Refleksi NGAJI Ihya' Ulumiddin



Di sela-sela ngaji kyai buhin hari minggu, 09-04-2017 kemarin, beliau menyampaikan kajian hasrat kepada kaum muda khususnya, dan santri dan manusia umumnya. Bahwa “ Wong enom iku senengono golek ilmu (Ngaji), mergo lek tuo wes akeh laline lan repote.
Inilah hakikat keilmuan idealis dan realistis yang dimiliki kyai buhin. Idealis dengan keilmuannya, dan wawasan realistis dengan kewibawaannya dalam mengasuh dan menjadi sosok pengaruh di masyarakat.maka apa saja yang beliau sampaikan merupakan pedoman, pelajaran, hikmah, bagi manusia.bahkan diam beliau adalah suatu hal yang harus dicerna dan dipelajari.
Berlanjut ke Ngaji  selanjutnya hari selasa, 11-04-2017 masih dengan pembahasan ubudiyah, pembahsan beribadah kepada sang pencipta, menerapkan konsep hablu minalla secara utuh. Ini merupakan suatu proses menjalankan syariat Allah, dimulai dari dalm diri seorang manusia muslim khususnya. Dengan menciptakan kesalehan yang menjelaskan melalui membersihkan kotoran apa yang ada dibadan manusia dan sesuatu yang ada ada dibadan (anggota badan) untuk menuju tawajjuh Ilallah.
Ditengah pengajian berlangsung dengan asa sholat, keutamaan sholat dan keutuhan solat berlangsung, abah kyai buhin menuturkan kepada santri “ Apa saj profesi dan status yang dimiliki, jangan sampai meninggalkan perintah sholat” beliau memberi kemantapan penyederhanaan untuk merealisasikan dengan menganjurkan dan menekankan membawa sarung,kpyah dan siwak dalm situasi apapun agar mampu menegakkan sholat itu. Kalimat itu uterus terulang dari kyai buhin ketika ngaji, tausyiah, sambutan kepada santrinya.
Kyai buhin mengutip penjelasan lebih tentang jalan menuju Allah itu banyak diantaranya baca Al-Qur’an, dzikir, sholawat dll. Namun beliau member ketegasan dalam konsep jalan dengan dzikir yang lebih utama adalan  amalan dzikir itu haruslah mempunyai guruyang muttasil kepada Rosurullah SAW.
Ibadah sholat ini adalah merupakan ibadah setelah tauhid. Tauhid sebagai awal dalam menjadikan diri untuk berbuat kebaikan dudunia dan berbekal  untuk akhirat, hingga tauhid suatu urgenitas yang harus dimiliki kaum islam untuk membentengi banyaknya aliran dan ajaran yang menjelam dan menyebar luas di Indonesia.
Tingkatan kualitas seorang muslim pun dapat dinilai dari sholatnya. Mengingat sholat adalah tiang agama, asas kedekatan kepada Allah, memperdalam keyakinan, dan indahnya iman seorang muslim. Jika pondasi,asa, dan keindahan sholatr hilang, maka berdampak buruk akhlak seorang muslim hingga buruklah keimananya.
Apaun profesi dan statusmu, bawalah sarung,kopyah, dan siwak untuk sholatmu.
Load disqus comments

0 comments