Wednesday, September 19, 2018

Seperti Lapar Harus Kenyang, Begitu Juga Rindu Harus Terbayar.


Siang menjelang adzan duhur berkumandang, suara bel berbunyi tanda persiapan sholat jama'ah duhur bagi mahasiswa di asrama pojok belakang kanan pondok. Juki seperti biasanya sangat rapi oleh dirinya bersiap-siap turun menuju aula asrama di lantai dasar asrama mahasiswa. Rutinitasnya kuliah nya pun hampir selesai, yang telah berstatus mahasiswa semester akhir.

Tak seperti mahasiswa umumnya di pondok yang telah banyak berkarir profesi dan mengabdikan diri di halaman pesantren. Yang telah memang sudah banyak yang telah bahagia dalam penuntasan tugas akhir kuliahnya.

Berbeda dengan juki yang masih mempunyai tanggunan prasyarat menuju wisuda. Hafalan surat yang setiap tesnya bayar 10 ribu per surat. Karena seringkali hafalan tak kunjung selesai di kampus akhirnya ustadz penerima setoran pun menanggunginya di rumahnya. Dengan memberikan peluang pada juki dalam jangka 3 hari menyelesaikan tugas hafalannnya. 

Siang itu Juki pergi ke kampus setelah hafal sebagian dari surat. Untuk kembali mencari informasi tentang proses wisuda. Yang berlanjut rehat di warung kopi dekat pesantren. Menyeduh kopi sebentar langsung pergi ke masjid sekaligus ziarah ke pendiri pesantren sambil menghafalkan ayat yang masih banyak belum ia hafal.

Di saat jam pulang mahasiswa dari kampus gelombang ke 2 tepat jam 16.45 ia bertemu dengan seorang dosen favoritnya di sebelah toko besar samping klinik pesantren. Dosen yang sangat tau persis apa yang dilanda oleh juki dalam permasalahan pasangan. 

"Aku tadi makan bersama anak binaan perempuan ku, dan ketika makan ia sangat ingat dan menanyakan mu" 
"Makan otak-otak bandeng ya pak?" Juki langsung menebak pada makanan dosennya.
"Iya benar sekali, itu tandanya rindu padamu" dengan tersenyum lebar pada juki.

Wawawawa......duar...

Hati juki pecah meletus balon merah kuning kelabu seperti pelangi. Ceria menemukan kebagkitan dirinya atas kegagalan memikat wanita tak pernah ia capai. sambil melamun gadis itu seraya di pantai bersamanya menikmati es degan ijo hahahahha....

Ya dengan mendapatkan salam rindu itu, ia mau tau mau harus segera tuntas atas terbelenggu hafalannya. Dan segera bertemu oleh wanita itu. Karena rindu juga harus terpenuhi oleh suatu pertemuan. Karena rindu juga perlu bagi seorang yang pilu oleh hingar bingar pesona wanita setiap pergi ke warung kopi.
Load disqus comments

0 comments